Kubet.page –Dikutip dari Aljazeera, Israel mengeklaim telah menjatuhkan 6.000 bom berbobot 4.000 ton di Jalur Gaza hingga Kamis (12/10/2023). Seluruh lingkungan di Gaza kini telah hancur akibat serangan Israel secara besar-besaran. Hal ini memaksa ratusan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, serangan Israel di Gaza telah meratakan lebih dari 1.000 rumah sejak Sabtu, sedangkan 560 unit rumah lainnya rusak parah dan tak dapar dihuni.
Adapun blokade Israel mengakibatkan kekurangan air yang parah bagi lebih dari 650.000 orang. Sistem pembuangan juga limbah telah dihancurkan sehingga membuang air limbah yang berbau busuk ke jalan-jalan dan menimbulkan bahaya kesehatan. Serangan udara Israel juga membuat kuburan di Gaza berbahaya untuk dijangkau. Dampaknya, keluarga yang berduka menguburkan jenazah mereka di kuburan informal yang digali di lahan kosong.
Seruan penghentian perang Dunia pun menyerukan penghentian perang Hamas-Israel yang telah berlangsung sepekan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi), misalnya, mendesak agar konflik bersenjata ini segera dihentikan agar tidak menambah beban bencana kemanusiaan. “Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan agar segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda,” kata Jokowi,
“Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” sambungnya. Ia menjelaskan, konflik tersebut harus segera diselesaikan sesuai paramater PBB.
Seruan penghentian perang juga digaungkan oleh warga dari berbagai negara. Sekitar 300 orang dari berbagai latar belakang dan kebangsaan di seluruh Afrika Selatan, berkumpul di luar Konsulat Amerika Serikat di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk memprotes perang yang sedang beralngsung. Para pengunjuk rasa yang membawa plakat yang mewakili pendukung Israel dan Hamas mengutuk pengeboman dan pembunuhan warga sipil oleh kedua belah pihak, dikutip dari VOA Africa. PBB juga berkali-kali menyerukan penghentian konflik bersenjata Hamas-Israel yang mengakibatkan krisis kemanusian.